Pengukuhan Kelompok Wanita "LUMIRA"

>> Senin, 13 Juli 2009

1. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.001. Pengukuhan Kelompok Lumira (Lubuk Pandan Mina Sejahtera) dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Acara dihadiri oleh Kepasla SUPM Pariaman, Wakil dari Pusbangluh BPSDM KP (Ikhsan Haryadi, S.Pi.) Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, Kepala UPTD Wilayah III beserta staf, Pelaksana Prasasti Mina Kabupaten Padang Pariaman, PPL Pusbangluh, PPTK, Pengurus Gapokkan Lugas, Ketua-Ketua Kelompok Pelaku Utama di Lubuk Pandan serta Pengurus dan Anggota Kelompok Lumira.
2. Pengukuhan kelompook Lumira ini dilaksanakan setelah penumbuhan kelompok wanita yang terlaksana pada tanggal 19 Mei 2009 di Sekretariat Gapokkan.
3. Pelaksanaan acara :
a. Acara dibuka oleh PPL Pusbangluh pada pukul 09.30 WIB
b. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan : 1) Dengan berdirinya kelompok Lumira diharapkan kelompok dapat berbuat dan berusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat Lubuk Pandan, ekonomi Nagari dan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman. Artinya kerjasama kelompok diharapkan dapat dibina dalam rangka memperjuangkan perekonomian di bawah bimbingan PPL, Dinas KP, SUPM dan Pusbangluh; 2) Diharapkan kelompok Lumira bisa eksis diantara kelompok pembudidaya lainnya.
c. Sambutan Kepala SUPM (Agus Irianto) : 1) Pembinaan kelompok merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai daerah dimana di daerah dibawah bimbingan Dinas Kabupaten termasuk UPT DKP seperti SUPM; 2) Himbauan bahwa berkelompok sangat perlu untuk belajar bermusyawarah, memecahkan masalah dan belajar menambah ilmu, belajar berusaha di dalam kelompok; 3) Ekonomi pedesaan pada saat kondisi krisis keuangan dan pasar bebas menjadi sangat penting, karena pada era pasar bebas jika kita tidak kuat secara ekonomi maka akan menjadi tamu di daerah sendiri. Contoh di Thailand dan Malaysia ada ikan teri campur wijen dan dikemas bagus sehingga punya nilai ekonomi tinggi, padahal di Indonesia banyak ikan Teri tapi tidak bernilai ekonomi tinggi akibat kemasannya tidak menarik, kermudian ikan Tongkol dan Cakalang sudah dibuat brownis.; 3) Harus mampu mendiversifikasi produk olahan ikan sehingga bisa dipasarkan seperti nugget, kaki naga, brownis dll; 4) Setelah ibu-ibu belajar produk olahan perikanan minimal bisa dicoba dibuat di rumah untuk konsumsi keluarga, kemudian dievaluasi sdcara ekonomi apakah memungkinkan untuk diusahakan, jika memungkinkan dan menguntungkan maka bisa dipraktekkan untuk usaha keluarga; 5) Diharapkan identitas kelompok akan lebih eksis setelah dikukuhkan, menjadi terkenal dan bisa dijadikan icon dalam berusaha pada usaha pengolahan hasil perikanan.
d. Sambutan Kepala Bidang Perikanan Budidaya : 1) Kelompok Lumira sudah ditumbuhkan pada tanggal 19 Mei 2009 dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dikukuhkannnya Kelompok Lumira pada hari ini maka kelompok Lumira menjadi kelompok dengan kelas pemula, dan jumlah kelompok di Lubuk Pandan ada 12 kelompok pelaku utama, dimana 11 merupakan kelompok pembudidaya dan 1 merupakan kelompok wanita pengolah; 2) Satu tahun kedepan diharapkan kelompok Lumira naik ke kelompok kelas lanjut yang dikukuhkan oleh Camat, satu tahun kemudian diharapkan naik ke kelas madya yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, terakhir diharapkan naik menjadi kelas utama yang dikukuhkan oleh Bupati; 3) Bagi anggota kelomppok Lumira yang mengikuti study banding ke Pasaman Barat diharapkan dapat menyampaikan ilmu dan informasi tentang pengolahan Lele asap kepada anggota kelompok lain yang tidak ikut; 4) Proses pengolahan Lele asap antara kita dengan Pasaman Barat tidak jauh berbeda, perbedaan hanya terletak pada bagian atas lemari asap yang dibuka sehingga asapnya lepas keluar; 3) Proses pembelahan Lele di Pasaman Barat ada yang belah dua dan belah tiga, dicuci, diasap 8 jam dengan hasil 3 Kg basah menghasilkan 1 Kg kering; 5) Diharapkan masyarakat Lubuk Pandan menyukai ikan terutama ikan air tawar dengan variasi olahan seperti Lele asap.
e. Pengukuhan kelompok yang diawali oleh pembacaan Berita Acara Pengukuhan, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara pengukuhan oleh PPL Pusbangluh dan Wali Nagari Lubuk Pandan, dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Pengukuhan Kelompok dari Wali Nagari kepada Ketua kelompok Lumira. Dengan pengukuhan kelompok ini maka Kelompok Lumira resmi dikukuhkan menjadi Kelompok dengan kelas kelompok pemula pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2009.
f. Pengarahan dari Pak Ikhsan Haryadi : 1) diharapkan dengan penumbuhan kelompok Lumira maka kelompok bisa tumbuh dan berkembang menjadi kelompok yang maju; 2) Akan dilaksanakan pelatihan bagi anggota kelompok Lumira mengenai pengolahan ikan pada tanggal 28 s/d 29 Juli 2009; 3) Diharapkan saran-saran dari anggota kelompok terutama tentang materi pelatihan apa yang dibutuhkan oleh anggota.
g. Tanya jawab
Asnita Juita : 1) Ucapan terimakasih atas terealisasinya penumbuhan dan pengukuhan kelompok Lumira dengan binaan Dinas, SUPM, dan Pusbangluh; 2) Mohon bimbingan selanjutnya terutama teknis pengolahan termasuk teknis pengolahan Lele asap; 3) Apakah semua anggota kelompok Lumira boleh ikut pelatihan; 4) Materi pelatihan yang dibutuhkan akan didiskusikan dulu dengan semua anggota kelompok dan nanti akan diinformasikan kepada PPL; 5) Untuk berooientasi pasar ekspor kendalanya adalah masalah kemasan, mohon untuk kemasan diberikan bimbingan, selanjutnya izin Depkes mohon difasilitasi oleh Dinas, dan untuk expire mohon juga difasilitasi prosesnya. Pengolahan lain yang dibutuhkan adalah presto Nila karena kelompok Lumira pernah ditawarkan oleh PKK Kabupaten untuk memproduksi presto Nila
Jawaban :
Pak Agus : 1) Dari propduk olahan Lele asap (produk setengah jadi) bisa dikembangkan menjadi beberapa olahan jadi misalnya Lele asap goreng dsb sesuai dengan permintaan pasar; 2) Saat pelatihan di SUPM akan langsung praktek pembuatan Lele asap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, nara sumber hanya mengawasi, sambil menunggu mengasap Lele waktunya diisi dengan mempraktekkan produk olahan lain sesuai dengan yang dibutuhkan/diinginkan oleh anggota; 3) Untuk eksport perlu penanganan produk yang higienis mulai dari penanganan kolam, panen sampai penanganan hasil panen dan pengolahan; Masalah exspire merupakan salah satu persyaratan produk dan dikeluarkan oleh BPMHP (Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Propinsi sedangkan izin Depkes dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Untuk packaging memang kita harus berani membuat kemasan sebagus bagusnya dan semenarik menariknya. Contoh ikan kaleng Lemuru produk Jawa Timur harga produk dan kemasannya hampir sama, artinya harga kemasannya ½ nya dari biaya produksi, konsekwensinya dengan kemasan yang bagus maka cost meningkat tapi kita harus berani melakukannya sebagai salah satu aspek produksi.
Kabid Perikanan Budidaya : masalah kita adalah kemasan masih jelek sehingga konsumen tidak tertarik untuk membeli produk, oleh karena itu produsen berani mengeluarkan biaya tinggi untuk kemasan produknya agar menarik dan laku dijual.
h. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 12.00

0 comments:

Posting Komentar

About This Blog

“Siapa yang bisa menghalangi kita, jika Allah sudah berkehendak mengabulkan do'a kita? Berdo'alah dan bertindaklah untuk menjemput do'a kita. Tak perlu takut atau ragu.”

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP