Resume Hasil Rapat Gapokkan Lugas Bulan Juli 2009

>> Senin, 13 Juli 2009

1. Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 bertempat di Kantor Wali Nagari Lubuk Pandan dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Padang Pariaman, Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wali Nagari Lubuk Pandan, PPL Pusbangluh, PPTK, Pelaksana Prasasti Mina, Ketua dan Pengurus Gapokkan Lugas, serta Perwakilan Kelompok Pelaku Utama Nagari Lubuk Pandan.

2. Pertemuan dibuka oleh Ketua Gapokkan Lugas pada pukul 22.00 WIB

3. Sambutan Wali Nagari Lubuk Pandan, beberapa point yang disampaikan antara lain :

Ø Dengan berkelompok ada maksud dan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat

Ø Perkembangan kelompok Gapokkan Lugas agar ditingkatkan sehingga kelompok dapat tinggal landas menjadi kelompok yang maju dan berkembang dengan adanya prasasti mina.

Ø Harus menjadi pertimbangan bahwa prasasti mina masih sangat dibutuhkan di Lubuk Pandan untuk menuju tinggal landas kelompok-kelompok pelaku utama yang ada menjadi kelompok yang maju dan mandiri.

4. Sambutan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan :

Ø Apresiasi bagi anggota Gapokkan Lugas yang masih bersemangat dalam melaksanakan pertemuan untuk bersilaturahmi dan memecahkan masalah yang dihadapi bersama pada tahun ke 3 pelaksanaan prasasti mina.

Ø Kita coba mengukur dan mengkaji apakah prasasti mina ada manfaatnya dan masih dibutuhkan oleh pelaku utama sebagai bahan bagi Dinas untuk menentukan kebijakan lebih lanjut, untuk itu dimohon pendapatrnya mengenai hal ini.

Beberapa pendapat yang dikemukakan pelaku utama tentang manfaat prasasti mina:

1) Syakhbanri : Dari dulu budidaya perikanan sudah memasyarakat di Lubuk Pandan namun cara berorganisasi belum paham dan belum mantap, dengan adanya prasasti mina pelaku utama telah berkelompok dan secara rutin melaksanakan pertemuan kelompok. Dari 12 kelompok pelaku utama yang ada, 6 kelompok telah aktif melaksanakan pertemuan bulanan seperti Upi Sakato, Hatchery Lestari Jaya, Batang Ulakan, Usaha Prima, Mutiara Sukma dan Lumira. Intinya dengan adanya prasasti mina maka kelompok-kelompok yang ada mau dibina. Disamping itu dengan adanya prasasti mina telah banyak ilmu diperoleh pelaku utama termasuk tentang pengembangan P4S, bahkan pakar sekaliber Pak Hambali mau berbagi ilmu dengan pelaku utama Lubuk Pandan, kemudian bantuan fisiik juga banyak diterima pelaku utama seperti mesin pellet, induk ikan, subsidi benih, dan sebagainya.

2) Yafrizal : dengan adanya prasasti mina maka kelompok-kelompok pelaku utama di Lubuk Pandan bisa bertemu dalam satu forum yang difasilitasi oleh prasasti mina sehingga antara pelaku utama bisa saling kenal dan terbuka peluang untuk berbisnis; Dengan adanya prasasti mina pelaku utama memperoleh ilmu tentang antisipasi penyakit ikan terutama dari Pak Hambali; Dengan prasasti mina kelompok telah banyak menerima bantuan induk ikan sekaligus dengan vitamin C dan vaksin; Lubuk Pandan banyak dikunjungi oleh orang-orang penting seperti Dirjen Perikanan Budidaya, Kepala BPSDM KP, Kepala Pusbangluh sampai Pak Hambali sehingga memberikan peluang bagi pelaku utama untuk langsung berkomunikasi dengan mereka.

3) Ucok : dengan prasasti mina secara kelembagaan bisa mempertemukan pejabat pusat, pejabat daerah, ilmuwan dan pelaku utama di Lubuk Pandan; antara pelaku utama dengan PPL dan pelaksana prasasti mina telah terjalin koordinasi dan kerjasama yang harmonis. Kendalanya adalah masalah irigasi, mohon Dinas mengkoordinasikan masalah irigasi dengan Dinas PU.

4) Asnita Juita : Dengan prasasti mina telah dapat menumbuhkan kelompok wanita Lumira dimana anggotanya punya tujuan yang sama untuk menjalankan usaha pengasapan ikan Lele. Anggota kelompok sangat antusias untuk memulai usaha pengasapan, kendalanya alat pengasapan belum ada sehingga akan dipinjam alat pengasapan ke Dinas. Untuk memulai usaha pengasapan Lele kelompok telah mulai pemupukan modal dengan mewajibkan simpanan pokok anggota Rp. 100.000, simpanan wajib Rp. 10.000/bulan dan simpanan sukarela minimal Rp. 5.000/bulan.

Tanggapan dari Kepala Dinas : Mengenai jaringan irigasi harus menjadi wacana bersama untuk ditata dan akan diusulkan ke Propinsi atau ke pusat untuk pembiayaannya; Manfaat adanya prasasti mina yang dirasakan oleh pelaku utama merupakan obat dan kebahagiaan bagi Dinas yang dapat menghilangkan rasa letih selama melaksanakan pembinaan

Ø Mengenai induk ikan Gurami merupakan modal dasar bagi Kelompok, oleh karena itu diberikan kewenangan kepada kelompok untuk menentukan siapa yang akan mengelola induk, bagaimana aturan main dan kesepakatan pembagian hasilnya berdasarkan musyawarah dan mufakat yang saling menguntungkan. Pada dasarnya kelompok harus punya modal untuk pertemuan kelompok, untuk insentif pengurus dan sebagainya. Salah satu modalnya adalah induk ikan Gurami yang jika dikelola dengan baik akan memberikan keuntungan bagi kelompok.

Ø Pada tahun ini akan dilaksanakan percontohan budidaya ikan Nila Best yang merupakan strain baru, juga sedang dilaksanakan percontohan mina padi yang akan dilanjutkan dengan temu lapang untuk melihat kelebihan dan kelemahan. Harapannya setelah dilakukan percontohan dapat diterapkan dan dikembangkan oleh pelaku utama.

Ø Rencana pelatihan pembenihan ikan Lele oleh penyuluh swadaya (Irwan, S.Pi.) dimana induknya merupakan hasil percontohan budidaya Lele Sangkuriang agar diatur waktu pelaksanaanya juga pelaku utama yang akan dilatih.

Ø Rencana pengolahan ikan Lele asap oleh Kelompok Lumira agar direncanakan dengan baik, diharapkan produk olahan Lele asap nanti bisa lebih baik dari produk Pasaman Barat, yang penting adalah kemasannya harus menarik karena jika sudah berorientasi ekspor maka bagi importir yang menjadi persyaratan standar adalah sanitasi dan higyenis. Sanitasi maksudnya peralatan yang digunakan tidak memberikan pencemaran dan higyenis maksudnya tidak menambahakan/menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses pengolahan.

Ø Tindak lanjut percontohan budidaya Gurami diserahkan pengaturannya kepada kelompok, siapa yang akan mengelola ikan Gurami calon induk ini selanjutnya.

Ø Mesin pelet juga perlu dikelola oleh pelaku utama yang memiiliki keahlian di bidang.mesin.

5. Tanya jawab,

1) Irwan, S.Pi. : dulu pelaku utama Lubuk Pandan tidak tahu istilah perikanan, dengan adanya prasasti mina pelaku utama menjadi tahu istilah-istilah perikanan; disamping itu tahun ini akan diadakan hatchery intensif, hatchery ini harus terwujud sehingga prasasti mina mutlak harus dilanjutkan terutama untuk mewujudkan hatchery intensif tersebut

Tanggapan : prasasti mina menciptakan teknologi yang spesifik untuk dapat diterapkan di Lubuk Pandan termasuk dalam pengelolaan hatchery, oleh karena itu dalam pengelolaan haetchery intensif nantinya harus direncanakan dengan baik dimana tempatnya dan siapa pengelolalnya.

2) Yafrizal : Apakah bisa pemasaran di prasasti mina dikelola dengan satu pintu seperti yang dilakukan Pak Yusri (Kelompk Usaha Prima)

Tanggapan : yang penting ada kemauan kelompok untuk menciptakan pemasaran satu pintu; Perlu aturan dalam kelompok untuk mengelola pemasaran satu pintu, ada standar ukuran, kesehatan ikan dsb sehingga dapat menciptakan brand image bahwa benih Lubuk Pandan memiliki kualitas baik dan sesuai dengan permintaan konsumen.

3) Irwan, S.Pi. : Di Dleman Jogya tempat pemasaran satu pintu kondisinya tidak jauh berbeda dengan di Lubuk Pandan, asalnya pemasaran satu pintu komoditasnya Lele tapi karena ada masalah diganti dengan Nila Merah, sistem penjualannya satu pintu pada satu tempat dimana dalam 1 minggu 5 hari untuk penjualan dan 2 hari libur digunakan untuk pembersihan kolam. Dalam penjualan berdasarkan musyawarah antara pengurus dengan anggota, pekerja untuk memanen dan mempacking sudah ada, hasil penjualannya dipotong untuk operasional, untuk pengurus dan untuk simpanan kelompok. Di Lubuk Pandan untuk komoditas Gurami sulit menciptakan pemasaran 1 pintu karena lokasi terlalu luas dan menyebar. Tapi untuk Lele Sangkuriang yang akan dimulai usaha pembenihannya bisa diterapkan pemasaran 1 pintu dengan terlebih dahulu membuat aturan-aturannya.

Tanggapan : kiranya untuk Lele Sangkuriang dapat diterapkan pemasaran 1 pintu seperti diutarakan oleh Sdr., irwan, S.Pi., dengan terlebih dahulu membuat aturan mainnya sebagai pedoman dalam pelaksnaan pemasaran 1 pintu.

4) Erman Firman : perlu pembinaan administrasi kelompok berupa pelatihan dan bimbingan administrasi kelompok serta pembenahan Sekretariat Gapokkan Lugas sehingga kelompok menjadi bersih dan rapih.

Jawaban : administrasi kelompok merupakan hal yang menentukan jalannya organisasi, kalau memungkinkan akan diadakan pelatihan dan bimbingan tentang pengadministrasian kelompok khusus bagi sekretaris kelompok pelaku utama.

5) Ucok : Untuk menciptakan brand image dalam pemasaran ikan kita buat garansi / jaminan kepada konsumen untuk mengganti kematian pada ikan yang dipasarkan; Untuk bisa memiliki data ukuran dan jumlah ikan Gurami yang ada di pelaku utama maka perlu door to door dari pengurus kelompok untuk mengumpulkan data produksi

Tanggapan : harus diciptakan strategi pemasaran untuk pemasaran satu pintu, contoh di Tasikmalaya dari panen sampai packaging hanya memakan waktu ¼ jam tanpa ikan tersentuh tanggan sehingga sanitasi dan higyenisnya terjamin.

6. Acara berakhir dan ditutup pada pukul 00.30 WIB.

0 comments:

Posting Komentar

About This Blog

“Siapa yang bisa menghalangi kita, jika Allah sudah berkehendak mengabulkan do'a kita? Berdo'alah dan bertindaklah untuk menjemput do'a kita. Tak perlu takut atau ragu.”

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP