Pelaksaan Prasasti Mina triwulan I
>> Jumat, 05 Juni 2009
Pada triwiulan I tahun 2009 (periode bulan Januari sampai dengan Maret 2009) sesuai dengan rencana kegiatan program prasasti mina tahun 2009 maka capaian kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya : 1. Peningkatan kapasitas SDM pelaku utama melalui kegiatan : a. Pembinaan kelompok pelaku utama melalui pertemuan kelompok, anjangsana dan kunjungan lahan usaha terhadap kelompok pelaku utama yang ada di Nagari Lubuk Pandan dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan Maret 2009 oleh Penyuluh Perikanan, staf teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Padang Pariaman serta staf teknis UPTD Kelautan dan Perikanan Wilayah III. b. Pertemuan koordinasi (kelompok, temu aplikasi teknologi, pengembangan lab bisnis perikanan) melalui kegiatan : Rapat korodinasi program prasasti mina Kabupaten Padang Pariaman tahun 2009 Rapat Koordinasi Prasasti Mina Tahun 2009 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Maret 2009 bertempat di Kantor Wali Nagari Lubuk Pandan. Unsur yang hadir dalam Rapat Koordinasi Prasasti Mina Tahun 2009 adalah : 1) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan 2) Kepala SUPM Negeri Pariaman 3) Kabid Perikanan Budidaya 4) Camat 2 X 11 Enam Lingkung 5) Wali Nagari Lubuk Pandan 6) PPL Pusbangluh 7) PPL Perikanan Kabupaten Padang Pariaman 8) Ketua Gapokkan 9) Ketua dan Bendahara Kelompok 10) Pelaksana Prasasti Mina Materi Rapat adalah mengenai : 1) Penjelasan tentang rencana kegiatan prasasti mina tahun 2009 2) Penjelasan kegiatan UPT yang mendukung program prasasti mina tahun 2009. Hasil Rumusan Rapat Koordinasi Prasasti Mina Tahun 2009 Dalam pertemuan prasasti mina, perlu dihadirkan seluruh perwakilan kelompok-kelompok agar semua permasalahan dapat dikonsolidasikan. Program prasasti mina ini harus didukung dengan terealisasinya; - Laboratorium bisnis perikanan - Pendirian sarana hachery mini setiap kelompok - Standarisasi benih dan pengaturan pola tebar dan jadwal panen agar nilai hasil perikanan tetap stabil - Pada wilayah pusat budidaya perlu pendirian pabrik pembuatan pakan mini dan terjaminya ketersediaan bahan baku pakan - Perlu pelatihan berkala tentang pencegahan dan pengobatan hama penyakit ikan. Perlu pengetahuan tentang prosedur pengajuan kredit usaha rakyat bidang perikanan dan jaminan dari pemerintah. Dinas Kelautan dan Perikanan perlu membagi zona unggulan agar masing-masing kecamatan mempunyai spesies perikanan ungulan, yang dapat dikembangkan secara terencana. Seperti Lbuk Pandan dengan spesies unggulan ikan Gurami, Aur Malintang ikan Garing, VII Koto ikan Lele atau yang lainya. Secara berkala perlu dilakukan pelatihan dengan mendatangkan ahli pada spesifikasi budidaya ikan tertentu dan study banding pada balai-balai budidaya perikanan. Perlu manajemen handling pasca panen untuk mempertahankan nilai jual hasil perikanan Pemerintah agar mencari terobosan dalam mencari wilayah pemasaran perikanan baru seperti mengadakan MOU dengan perusahaan pembuat filet ikan untuk membeli hasil perikanan masyarakat. Pemerintah perlu merangsang petani perikanan agar melakukan budidaya ikan secara intensif. Temu ramah tentang aplikasi teknologi penanganan penyakit ikan dengan Peneliti BRKP Temu ramah ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Maret 2009 bertempat di Pos Penyuluhan Nagari Lubuk Pandan dan dilanjutkan dengan kunjungan ke lahan usaha pelaku utama. Unsur Yang hadir : 1) Peneliti Balai Riset Kelautan dan Perikanan (Ir. Hambali, M.Sc.) 2) Kabid Perikanan Budidaya 3) Kasi di Lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan 4) Staf di Lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan 5) PPL 6) Pelaksana Program Prasasti Mina 7) Staf teknis BBI Kiambang 8) Perwakilan Gapokkan Lugas 9) Perwakilan Kelompok Pelaku Utama Lubuk Pandan Materi Pertemuan adalah : 1) Pencegahan dan pengobatan penyakit pada ikan Gurami 2) Pengobatan dengan herbal (daun-daunan) pada ikan khususnya ikan Gurami. Hasil pertemuan : Kelangsungan proses budidaya ikan tergantung pada persiapan lahan seperti pembalikan tanah dasar, pengapuran dan pemberian probiotik pada lahan budidaya dll. Metode pencegahan dan pengobatan ikan dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia dan bahan alami, namun kalau bisa lebih baik pencegahan dan pengobatan menghindarkan bahan kimiawi dan memperbanyak penggunaan herbal seperti : o Daun kipahit sebagai obat koreng pada ikan Gurami akibat Mycobacterium/TBC mata/mata menonjol, juga sebagai antibiotik. Caranya ditebar ke kolam. o Daun capo japang sebagai obat koreng pada ikan Gurami akibat Aeromonas. o Daun kirinyuh sebagai obat koreng pada ikan Gurami akibat Aeromonas. o Daun meniran sebagai antibiotik dan immunostimulan (menimbulkan kekebalan tubuh). Untuk immunostimulan ditebar ke kolam dengan dosis 3 gram/liter air s/d 6 gram/liter air diberikan selama 7 hari sampai 10 hari dalam 1 masa pemeliharaan. o Daun kemboja diambil pagi hari dipotong-potong dicampur dengan tanah galian 15 cm ditebar ke kolam tujuannya untuk memicu alkaloid. o Daun ketapang untuk melembutkan sifat air dan dipakai untuk budidaya ikan hias. o Batang pisang dipotong-potong ditebar ke kolam untuk menetralisisr sifat air terutama digunakan pada kolam tembok yang baru dibuat. Perkembangan hama dan penyakit ikan sangat tergantung dari Kualitas air media budidaya ikan seperti pH, salinitas, suhu dll, dengan tetap mempertahankan kadar amoniak tidak lebih dari 0,15 ppm. Bahan kimia yang dilarang dipergunakan adalah malachit green, sedangkan antibiotik yang dilarang dipergunakan adalah chlorampenicol dan nitrofuran. Bahan-bahan tersebut harus jadi perhatian pembudidaya ikan agar tidak dipergunakan lagi. 2. Pemantapan kelembagaan kelompok dan gabungan kelompok/asosiasi melalui kegiatan : a. Pertemuan rutin kelompok Selama triwulan I tahun 2009 pertemuan rutin kelompok pelaku utama baru dilaksanakan pada 5 kelompok sesuai dengan jadwal pertemuan rutin bulanan kelompok tersebut dan dihadiri oleh Penyuluh Perikanan. Pertemuan rutin bulanan pada ke lima kelompok yang telah dilaksanakan selama triwulan I tahun 2009 yaitu : No Nama Kelompok Pertemuan rutin yang telah dilaksanakan 1 Hatchery Lestari Jaya 2 Januari 09 2 Februari 09 2 Maret 09 2 Citra Ibu 10 Januari 09 10 Februari 09 10 Maret 09 3 Mutiara Sukma 12 Januari 09 12 Februari 09 12 Maret 09 4 Upi Sakato 25 Janurai 09 25 Februari 09 25 Maret 09 5 Gapokkan Lugas 13 Januari 09 13 Februari 09 13 Maret 09 Pada kelompok lainnya yang belum melaksanakan pertemuan rutin bulanan (7 kelompok) akan terus diupayakan agar ke depannya kelompok tersebut secara rutin dapat melaksanakan pertemuan bulanan karena dengan adanya pertemuan bulanan maka anggota kelompok dapat berbagi pengalaman serta berdiskusi dan bermusyawarah dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan usaha budidaya perikanan . Untuk koordinasi kegiatan antara semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan program prasasti mina terus dilaksanakan selama triwulan I (Januari s/d Maret) tahun 2009 antara Dinas Kelautan dan Perikanan, SUPM Negeri Pariaman, Pemerrintah Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung, Pemerintah Nagari Lubuk Pandan, UPTD Kelautan dan Perikanan Wilayah III, BBI Sentral Kiambang, Penyuluh Perikanan dan Gapokkan Lugas. b. Penambahan koleksi perpustakaan nagari. Untuk penambahan koleksi perpustakaan nagari telah diupayakan dengan mengontak Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan melalui surat permohonan bantuan buku-buku, jurnal, majalah, buletin dan petunjuk-petunjuk teknis budidaya perikanan. Namun sampai saat ini belum mendapatkan jawaban. Untuk penambahan koleksi buku-buku perpustakaaan nagari akan terus diakses ke instansi dan lembaga terkait lainnya. 3. Pemantapan kios pakan dan kios saprokan lainnya melalui kegiatan : a. Pengadaan kios pakan, kegiatan ini terus dilakukan oleh pelaku utama pengelola kios pakan berupa penambahan stok pakan pada kios pakan. b. Pengadaan bahan untuk kios saprokan Untuk kegiatan pengadaan bahan untuk kios saprokan baru sampai pada tahap pembuatan proposal dan sudah dikirim ke Pusbangluh BPSDM KP pada Bulan Maret 2009. 4. Penyebarluasan teknologi spesifik lokasi melalui kegiatan : a. Operasional perpustakaan nagari, dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Maret 2009 setiap hari kerja dengan pengelola Nagari dan Penyuluh Perikanan. b. Operasional pos penyuluhan; dilaksanakan setiap hari kerja dari bulan Januari sampai dengan Maret 2009 dengan pengelola Nagari dan Penyu luh Perikanan. Biaya operasional pos penyuluhan yang meliputi biaya lsitrik, telepon dan internet dibiayai dari dana pendamping prasasti mina tahun 2009. c. Pengadaan sarana pos penyuluhan telah dilaksanakan pada Bulan Maret 2009 berupa pengadaan 1 buah plang merek pos penyuluhan, 1 buah meja kerja, 1 buah kursi kerja dan 10 buah kursi plastik. 5. Pengembangan teknologi spesifik lokasi melalui kegiatan : pengadaan bahan percontohan dan pengadaan bahan praktek usaha baru sampai pada tahap penyusunan proposal. 6. Pengembangan lab bisnis sekaligus pembentukan organisasinya melalui kegiatan : Pengadaan bahan pengembangan lab bisnis perikanan dan pengadaan peralatan lab bisnis perikanan progresnya baru sampai pada tahap penyusunan proposal dan sudah dikirim ke Pusbangluh BPSDM KP pada Bulan Maret 2009.
0 comments:
Posting Komentar